Berkeluh Kesah Menyelesaikan Masalah.
Dengan berkeluh kesah orang dapat berpikir dan menemukan solusi untuk masalahnya.
Pandangan Buruk “Berkeluh Kesah”
Mari buka mesin pencari terbesar di dunia google.com dan ketik sebuah kata yang berasal dari kata dasar “keluh”, contohnya seperti kata “mengeluh” muncullah semua gambar orang yang murung dan semua artikel ajakan untuk tidak mengeluh. Seakan-akan semesta memaksa semua untuk tidak boleh “keluh”. “Mengeluh” dijadikan tersangka atas ketidakbahagiaannya species mamalia bernama manusia.
Wajar untuk Mengeluh
Berdasarkan KBBI, keluh memiliki arti ungkapan yang keluar karena perasaan susah (karena menderita sesuatu yang berat, kesakitan, dan sebagainya); dan kesah adalah segala ucapan yang terlahir karena kesusahan (kepedihan dan sebagainya). Jadi berkeluh kesah berarti mengungkapkan atau mendiskripsikan emosi yang ada atas suatu kesusahan terjadi dengan sebuah kalimat. Maka adalah wajar untuk seseorang mengeluh.
Dengan mengeluh atas apa yang terjadi seorang manusia tentu akan berpikir tentang kejadian yang terjadi atau menimpa dirinya. Manusia dibekali kemampuan berpikir tentu saja saat mengeluh akan meberikan pertanyan-pertanyaan dalam benaknya “apakah ini harus terjadi, bagaimana mungkin ini terjadi, mengapa ini terjadi?”
Mari kita ambil contoh curah hujan yang tinggi sebulan ini di Sentani, menyebabkan beberapa ruas jalan umum dan perumahan kebanjiran. Tentu saja yang mengalami kejadian tersebut akan mengeluh. Maka dengan kemampuan berpikir pada saat mengeluh tentang banjir, akan muncul pertanyaan dalam benak, “apakah jalan dan perumahan layak terkena banjir? bagaimana banjir ini bisa terjadi? mengapa banjir ini terjadi?” Dengan ketiga pertanyaan, sangat memungkinkan akan ditemukan solusi untuk masalah banjir yang dihadapi dan kemudian dikerjakan agar tidak terjadi banjir lagi.
Kita beranjak ke contoh yang paling nyata dan bisa dialami setiap kita. Jika butuh pengobatan, maka kita akan ke rumah sakit/klinik bertemu dokter. Untuk dapat mengetahui sakit yang kita derita, dokter akan bertanya “apa keluhannya?” Yang berarti dokter membutuhkan kita menyampaikan/mendiskripsikan segala rasa yang kita rasakan pada fisik kita dalam kalimat keluhan yang jujur. Dengan mengetahui sakit kita lewat keluhan (keluh-kesah) yang kita sampaikan, dokter dapat menuliskan resep obat yang tepat untuk kita pakai membeli obat guna mengobati sakit yang kita derita.
Ayo Mengeluh!
Jadi marilah kita mengeluh. Jangan takut untuk mengeluh, sampaikanlah keluhan yang dirasakan. Mengeluhlah dengan pikiran yang rasional dan jujur kepada diri sendiri dan/atau kepada orang yang tepat guna menemukan solusi terkait permasalahan yang dikeluhkan.
Temukan masalahmu dan mengeluhlah!
Selamat mengeluh.
Catatan kecil:
Tulisan ini hanya bersifat opini penulis yang tidak berdasarkan pada sebuh riset yang mendalam. Penulis bertanggungjawab untuk isi tulisan. Namun tidak bertanggungjawab untuk semua respon pembaca.